
Dalam perjalanan hidup, setiap manusia pasti menghadapi ujian. Ada masa ketika hati diliputi kesedihan, tubuh dilanda sakit, atau pikiran terbebani oleh utang dan kesulitan ekonomi. Pada saat-saat seperti inilah, manusia menyadari keterbatasannya dan membutuhkan pertolongan dari Zat Yang Maha Kuasa. Islam mengajarkan bahwa doa ketika susah, sakit, dan punya utang adalah bentuk ikhtiar spiritual yang sangat dianjurkan.
Doa bukan hanya permohonan, tetapi juga wujud pengakuan seorang hamba atas kelemahan dirinya dan kekuasaan Allah SWT. Dengan berdoa, seorang Muslim menguatkan harapan, menenangkan hati, dan membuka pintu pertolongan dari Allah SWT yang Maha Mendengar.
Doa memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Bahkan, doa disebut sebagai inti dari ibadah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Doa adalah ibadah.”
(HR. Tirmidzi)
Allah SWT berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untukmu.”
(QS. Ghafir: 60)
Ayat dan hadis ini menunjukkan bahwa doa adalah sarana langsung bagi seorang hamba untuk berkomunikasi dengan Allah SWT dalam segala keadaan, baik lapang maupun sempit.
Kesusahan hidup bisa berupa tekanan batin, masalah keluarga, kesempitan rezeki, atau kegelisahan hati. Islam mengajarkan agar seorang Muslim tetap bergantung kepada Allah SWT dalam kondisi apa pun.
Allah SWT berfirman:
“Dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.”
(QS. At-Talaq: 2)
Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut ketika seseorang ditimpa kesedihan dan kesusahan:
Allāhumma innī ‘abduka, ibnu ‘abdika, ibnu amatika…
(HR. Ahmad)
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu…”
Doa ini mengandung pengakuan ketundukan total kepada Allah dan keyakinan bahwa hanya Dia yang mampu menghilangkan kesusahan.
Sakit merupakan ujian yang dapat menghapus dosa dan meningkatkan derajat seorang hamba. Namun, Islam tetap menganjurkan untuk berdoa agar diberikan kesembuhan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa sakit atau kelelahan, melainkan Allah menghapus dosa-dosanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Doa yang sering dibaca Rasulullah SAW ketika sakit adalah:
Allāhumma rabbannāsi adzhibil-ba’sa, isyfi anta asy-syāfi…
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya:
“Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah, Engkaulah Maha Penyembuh.”
Doa ini dianjurkan dibaca dengan penuh keyakinan dan kesabaran.
Utang sering kali menjadi beban berat bagi seseorang, baik secara mental maupun sosial. Islam mengajarkan agar umatnya tidak meremehkan urusan utang dan selalu berdoa memohon kecukupan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan hidup.”
(HR. Abu Dawud)
Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut:
Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal-hammi wal-hazan…
(HR. Bukhari)
Artinya:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan kegelisahan, dari kelemahan dan kemalasan, serta dari lilitan utang dan penindasan manusia.”
Doa ini sangat dianjurkan dibaca secara rutin, terutama setelah sholat.
Agar doa ketika susah, sakit, dan punya utang lebih mustajab, Islam mengajarkan beberapa adab berdoa, di antaranya:
Rasulullah SAW bersabda:
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan.”
(HR. Tirmidzi)
Setiap ujian memiliki hikmah. Kesusahan melatih kesabaran, sakit menghapus dosa, dan utang mengajarkan tanggung jawab serta ketergantungan kepada Allah SWT. Dengan doa, seorang Muslim belajar untuk:
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 6)
Doa bukan hanya solusi masalah, tetapi juga sumber ketenangan jiwa. Dengan berdoa, hati menjadi lebih lapang dan pikiran lebih jernih dalam menghadapi ujian.
Allah SWT berfirman:
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Doa ketika susah, sakit, dan punya utang merupakan ikhtiar spiritual yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang Muslim. Melalui doa, seorang hamba menunjukkan ketergantungannya kepada Allah SWT dan meneguhkan harapan akan pertolongan-Nya. Dengan kesabaran, doa, dan usaha yang sungguh-sungguh, setiap kesulitan insyaAllah akan digantikan dengan kemudahan dan keberkahan.