Apa Itu Pangan Thayyibah?
Dalam Al-Qur’an, Allah berulang kali memerintahkan umat Islam untuk mengonsumsi makanan yang halal dan thayyib.
“Wahai manusia, makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal lagi thayyib…” (QS. Al-Baqarah: 168)
Halal berarti sesuai dengan hukum syariat Islam—bebas dari unsur haram seperti babi, alkohol, atau bangkai.
Sementara thayyib berarti baik secara kualitas, higienis, bergizi, tidak membahayakan, dan membawa manfaat bagi kesehatan.
Pangan Thayyibah dan Standar Kesehatan
Pangan thayyibah mencerminkan prinsip “you are what you eat”, apa yang kita makan akan memengaruhi kesehatan tubuh dan spiritualitas kita. Dalam praktiknya, pangan thayyibah harus memenuhi beberapa kriteria:
Contohnya termasuk sayuran organik, daging halal yang dipotong sesuai syariat, serta makanan bebas bahan kimia berbahaya.
Tantangan Pangan Thayyibah di Era Modern
Sayangnya, di era industri makanan yang masif, prinsip thayyibah sering kali terabaikan. Banyak produk yang halal dari segi label, tetapi mengandung bahan tambahan berisiko, tinggi gula, atau pengolahan tidak sehat yang berpotensi menyebabkan penyakit jangka panjang seperti obesitas, diabetes, atau hipertensi.
Lebih dari itu, muncul kekhawatiran soal ketidakterbukaan informasi pada label makanan, serta minimnya edukasi masyarakat tentang memilih pangan yang tidak hanya halal tetapi juga menyehatkan.
Gerakan Masyarakat Menuju Pangan Thayyibah
Berbagai lembaga dan komunitas kini mulai mendorong edukasi dan penyediaan pangan thayyibah, dari gerakan petani organik, UMKM makanan sehat, hingga sekolah Islam yang memperhatikan menu makanan santrinya.
Konsumen juga didorong untuk lebih kritis dan cerdas dalam memilih makanan:
Pangan Thayyibah: Bukan Sekadar Konsumsi, tapi Ibadah
Dalam Islam, memilih makanan thayyib bukan hanya urusan duniawi, tapi juga perintah agama yang mendatangkan pahala dan keberkahan. Makanan yang halal dan thayyib akan memperkuat fisik, menjaga akal, dan menumbuhkan akhlak yang baik.
Pangan thayyibah adalah kunci hidup sehat yang diridhai. Di tengah dunia modern yang serba instan, mari kembali kepada prinsip dasar Islam dalam memilih makanan: halal, bersih, sehat, dan bermanfaat.